BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Biogeografi Indonesia ( Rumpun Indo-Melayu,
Australia dan Wallacea).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul diatas, rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
letak biogeografi di Indonesia?
2. Apa
penyebab keadaan biogeografi di Indonesia?
3. Apa
saja flora dan fauna yang tersebar berdasarkan letak biogeografi di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
letak biogeografi di Indonesia.
2. Mengetahui
penyebab keadaan biogeografi di Indonesia.
3. Mengetahui
persebaran flora dan fauna berdasarkan letak biogeografi di Indonesia.
1.4 Latar Belakang
Indonesia merupakan
negara yang mempunyai tingkat biodiversitas yang tinggi. Tingkat biodiversitas
Indonesia menempati urutan ketiga sedunia. Hal tersebut yang menyebabkan Indonesia
memiliki kaeanekaragaman hayati yang menyebar di seluruh daerah-daerah di
Indonesia atau disebut juga biogeografi.
Indonesia merupakan negara yang amat
kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran
makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti
ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan
radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi
menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.
Beragam tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan jasad renik
lain banyak terdapat di Indonesia. Sekitar 40.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis
hewan, 5.000 jenis jamur, dan 1.500 jenis Monera berada di Indonesia. Bahkan
banyak jenis makhluk hidup yang merupakan makhluk hidup endemik atau hanya
ditemukan di suatu daerah saja.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian
Biogeografi
Salah satu cabang geografi adalah “biogeografi” atau
“geografi biologi”. Biogeografi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sebaran secara spesial makhluk hidup
pada saat yang lalu dan saat ini. Untuk tujuan praktis sesuai dengan pembagian
makhluk hidup menjadi tumbuhan dan hewan, biogeografi pada umumnya dibagi atas
geografi tumbuhan (fitogeografi) dan geografi hewan (zoogeografi). Fitogeografi
dan Zoogeografi adalah bagian dari ilmu pengetahuan biogeografi yang
mempelajari studi dan deskripsi perbedaan fenomena distribusi vegetasi di bumi
termasuk semua faktor yang mengubah permukaan bumi oleh faktor fisik, iklim
atau oleh interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Biogeografi merupakan cabang dari biologi yang mempelajari makhluk hidup dan
geografi, dalam penyebaran atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi
termasuk asal dan cara penyebarannya. Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas
penyebaran hewan dan tumbuhan. Pengetahuan biogeografi erat kaitannya
dengan klimatologi dan paleontologi.
Biogeografi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari
tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Biogeografi yaitu bidang ilmu yang
mempelajari dan berusaha untuk menjelaskan distribusi organisme di permukaan
bumi.
Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa
spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar ke
berbagai daerah. Organisme tersebut mengadakan diferensiasi selanjutnya menjadi
subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Salah
satu dasar mempelajari biogeografi adalah bahwa setiap hewan dan tumbuhan
muncul atau mengalami evolusi sekali saja pada masa lampau. Suatu tempat
tertentu asal suatu jenis disebut pusat asal usul.
Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara
makhluk hidup dengan daerah / wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred
Russel Wallace. Pada tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan
adanya pola penyebaran makhluk hidup di bumi. Wallace membagi bumi menjadi 6
wilayah biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki tumbuhan dan hewan
yang khas dan unik. Setiap wilayah geografis tersebut memiliki rintangan berupa
kondisi alam sebagai hasil dari penyatuan atau pemisahan benua pada masa silam.
Akibat dari adanya rintangan tersebut, makhluk hidup terhalang dan tidak dapat
melakukan penyebaran ke daerah di seberangnya.
Biogeografi berguna dalam mengetahui dan menentukan faktor
yang menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk hidup.
Faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya varietas baru merupakan pengetahuan
dasar untuk memahami terjadinya species baru. Jika dua individu yang mempunyai
varietas suatu species tertentu menghuni dua tempat yang berbeda tidak
memungkinkan dapat melakukan hubungan reproduksi, mereka akan mengalami
perubahan-perubahan dan akhirnya menjadi dua species yang berbeda, misalnya :
a)
Munculnya berbagai species burung
Finch di kepulauan Galapagos, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari daratan
Amerika.
b)
Unta yang terdapat di Asia,
Afrika dan Ihana di Amerika Selatan, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari
Asia-Afrika.
c)
Monyet dunia baru Amerika Selatan
dan monyet dunia lama di Asia-Afrika, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari
Asia-Afrika.
2.2 Persebaran Flora
dan Fauna di Indonesia
Indonesia merupakan
negara yang amat kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh
kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh
geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah
hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi
dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.
Beragam tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan jasad renik lain banyak terdapat
di Indonesia. Sekitar 40.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis hewan, 5.000 jenis
jamur, dan 1.500 jenis Monera berada di Indonesia. Bahkan banyak jenis makhluk
hidup yang merupakan makhluk hidup endemik atau hanya ditemukan di suatu daerah
saja. Misalnya, komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo; burung
cendrawasih (Paradisiae sp.), walabi (Makropus agilis), kadal berjumbai
(Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon (Dendrolagus inustus) di Papua;
bekantan (Nasalis larvatus) di Kalimantan; harimau sumatra (Panthera tigris)
dan siamang (Hyolobates sp.) di Sumatra; macan tutul jawa (Panthera pardus) di
Jawa; serta anoa (Bubalus depressicornis) dan maleo (Macrochepalon maleo) di
Sulawesi.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Letak Biogeografi di Indonesia
Indonesia terletak di antara 6º LU – 11º LS
dan 95º BT - 141º BT, antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindi, antara benua Asia dan benua Australia, dan pada pertemuan dua rangkaian pergunungan, iaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterranean.
Dilihat dari lintangnya, Indonesia terletak di antara 6º LU (Lintang Utara) dan 11º LS (Lintang Selatan). Letak lintang yang sedemikian itu
merupakan petunjuk bahwa:
- Sebagian besar wilayah utara Indonesia ialah
6º LU dan paling selatan ialah 11º LS. (Tempat paling utara ialah Pulau We dan tempat yang paling selatan
ialah Pulau Roti).
- Jarak
lintangnya ialah 17º.
- Sebaan
besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan.
- Wilayah
Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa.
Dilihat dari letak garis bujurnya, wilayah Indonesia terletak diantara
95º BT dan 141º BT. Ini berarti:
- Batas
paling barat wilayah Indonesia ialah 95º BT dan paling timur ialah 141º BT.
- Jarak
bujurnya ialah 46º (sekitar 5000 km, atau hampir 1/8 keliling bumi). Perbedaan garis bujur
sedemikian itu menyebabkan adanya perbedaan waktu.
- Semua
wilayah Indonesia terletak dibelahan bumi timur (dihitung dari meridian 0º).
Letak astronomi yang demikian itu menunjukkan bahwa Indonesia terletak di
daerah iklim tropika. Daerah iklim tropika terdapat di antara 23.5º LU atau Garisan Sartan, dan 23.5º LS atau Garisan Jadi. Hal ini mengakibatkan suhu di Indonesia cukup tinggi (antara
26º C - 28º C), curah hujan cukup banyak (antara 700mm – 7000mm per tahun),
terdapata hujan zenital (hujan naik khatulistiwa), proses pelapukan batu-batuan cukup cepat serta terdapat
berbagai jenis spesies haiwan dan tumbuhan.
3.2 Penyebab Keadaan Biogeografi di
Indonesia
Biogeografi Indonesia
adalah penghalang geografi (barrier) / sawar yang merupakan faktor penghambat persebaran organisme. Sawar ada 3
macam, Yaitu:
1) Sawar iklim yang meliputi temperature rata-rata, kelembaban, musim, sinar
1) Sawar iklim yang meliputi temperature rata-rata, kelembaban, musim, sinar
matahari,
dll.
2) Sawar biologis yaitu adanya
persaingan,penyakit, predator dan makanan yang
tersedia.
3) Sawar fisik seperti gunung yang
tertinggi, gurun pasir, sungai, lautan yang dapat
membatasi
penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies.
Adanya isololasi
geografi juga menyebabkan perbedaan susunan organisme di suatu daerah sehingga
menyebabkan suatu organisme hanya ada di suatu tempat tertentu. Hambatan
geografis berdasarkan proses alam yang menyebabkan keadaan biogeografi
Indonesia berubah yaitu pada masa pleistosin terjadi perubahan permukaan air
laut di seluruh dunia disebabkan karena mencairnya lapisan es dan gletser
sehingga permukaan air laut naik kurang lebih 150 m.
Hal ini mengakibatkan
perubahan-perubahan daratan Indonesia, di Indonesia bagian barat daratan sunda
tenggelam dan hanya bagian yang tinggi dari lipatan pegunungan yang tertinggal
sebagai kepulauan selain itu di Indonesia bagian timur daratan sahul juga
tenggelam. Papua terpisah dari Australia dan membentuk laut Arafuru dan daerah
daerah yang tinggi membentuk pulau-pulau seperti kepulauan aru dan daerah
kepala burung di Papua. Jadi Indonesia memiliki kesamaan fauna dengan wilayah
Australian dan oriental karena pada jaman dahulu sebelum mencairnya lapisan es
dan gletser Indonesia dan kedua wilayah tersebut menyatu. Hal ini lah yang
menyebabkan fauna Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan wilayah Australian
dan oriental.
3.3 Persebarab Flora dan Fauna di Indonesia
3.3.1
Persebaran Fauna di Indonesia
1.
Fauna Indonesia barat
Fauna Indonesia barat adalah berbagai jenis hewan yang
terdapat di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya. Macam-macam fauna Indonesia barat sebagai berikut.
Pulau
|
Jenis
Fauna
|
Sumatera
|
gajah,
harimau, tapir, badak, orang utan, kera, pelanduk, siamang,
kijang, ular, kambing, burung kakaktua, kutilang, tekukur, dan
gereja
|
Jawa
|
harimau,
badak, tapir, domba, kambing, rusa, kerbau liar, monyet, ular,
musang, burung gereja dan burung belibis.
|
Kalimantan
|
orang
utan, kukang, monyet bekantan, kijang, musang, pelanduk,
buaya, burung elang, pekakak, kakatua, rajawali, serta ular
piton dan kobra.
|
2. Fauna Indonesia Tengah
Fauna
Indonesia tengah meliputi berbagai jenis hewan yang terdapat di pulau
Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara. Fauna Indonesia tengah
sebagai berikut.
Pulau
|
Jenis
Fauna
|
Sulawesi
dan sekitarnya
|
rusa,
anoa, musang, dan monyet
|
Kepulauan
Nusa tenggara
|
sapi,
rusa, komodo, domba, burung kakaktua, jalak, dan nuri
|
3.
Fauna Indonesia Timur
Fauna Indonesia timur meliputi jenis-jenis fauna yang
ditemukan di Papua, Maluku, dan pulau-pulau di sekitarnya. Fauna Indonesia
timur bercorak australis. Berikut ini fauna Indonesia timur.
Pulau
|
Jenis
Fauna
|
Maluku
|
kuskus, burung
nuri, dan cenderawasih
|
Papua dan sekitarnya
|
rusa,
kanguru, burung cenderawasih, kakaktua raja, kasuari, dan
parkit.
|
3.3.2 Pesebaran flora di Indonesia
Tanah yang subur menyebabkan berbagai jenis tanaman dapat
tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora Indonesia terdiri dari
sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku pakuan, dan 5.000 jenis
anggrek.
1.
Flora Indonesia barat
Flora Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman
yang tumbuh di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimatan, dan pulau-pulau kecil
di sekitarnya. Jenis flora Indonesia bagian barat memiliki
persamaan dengan tumbuhan yang terdapat di Asia.
Pulau
|
Jenis
Flora
|
Sumatera
|
pinus,
kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin, dan raflesia
|
Jawa
|
jati
meranti, mahoni, beringin, pinang, bunga anggrek, dan bugenvil
|
Kalimantan
|
ramin,
kamper, meranti, besi, jelutung, bakau, pinus, dan rotan
|
2. Flora Indonesia tengah
Flora Indonesia tengah meliputi tumbuhan yang terdapat
di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di Nusa Tenggara
terdapat padang rumput alami yang baik untuk daerah peternakan.
Penyebabnya adalah curah hujan yang rendah.
Pulau
|
Jenis
Flora
|
Sulawesi
|
eboni,
kayu besi, pinus, kayu hitam, rotan, dan beberapa jenis
bunga anggrek
|
Nusa
Tenggara
|
jati,
sandelwood, akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek
|
Maluku
|
sagu,
meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih, dan anggrek
|
3.Flora Indonesia timur
Flora
Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua dan
pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang sering dijumpai di Papua adalah
jenis conifera seperti agatis alba dan obi. Di daerah dataran rendahnya
terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau.
BAB
IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Biogeografi Indonesia terletak di antara
benua Asia (wilayah oriental) dan benua
Australia (wilayah Australian) dan terletak di antara
6oLU- 11o LS dan 95o BT-141o
BT berdasarkan letak astronomisnya. Biogeografi Indonesia menjadi 3 kawasan, yaitu kawasan Indonesia Barat, zona peralihan (kawasan wallace)
dan kawasan Indonesia Timur (Australian).
2. Biogeografi di Indonesia dipengaruhi oleh adanya factor penghalang/penghambat persebaran
organisme, yaitu fisiografi, iklim, tanah, makhluk hidup, dan isiolasi geografi
yang menyebabkan fauna dan flora di Indonesia beragam.
· Flora dan fauna di Indonesia tersebar
tidak merata. Persebarannya dibagimenjadi
3, yaitu:
a.
Kawasan
Barat Indonesia,
flora yang terdapat di kawasan initergolongsepertitumbuhanMalesianadanfaunanyamayoritasspesiesmamaliaberukuranbesardanmenyerupaihewandaerah
oriental. Daerahnya meliputi pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
b.
KawasanTimur
Indonesia,
flora yang terdapat di kawasan tergolongadalah flora endemik, sepertitumbuhan ratusulur di Papua dan fauna
menyerupaihewan di daerah Australia.Kawasan Indonesia Timur, meliputi Irian Jaya
dan sekitarnya.
c.
Kawasan
Wallacea/Peralihan
: flora dan faunanya memiliki khas/kharakteristik sendiri yang tidak ada dalam
flora dan fauna pada kawasan Barat maupun Timur Indonesia. Kawasan Wallacea, meliputi wilayah Pulau
Sulawesi, Sumba, Sumbawa, Lombok dan Timor.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell. 1952. Bilogi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Supriana, Jutna. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia
Comments
Post a Comment