Jenis-jenis, Syarat, Faktor-faktor, dan Manfaat Flotasi

FLOTASI 
A.    Pengertian Flotasi
Flotasi adalah suatu proses pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan / larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air, sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih, sehingga dapat dipisahkan dari cairan tersebut. 
B.     Jenis-jenis Flotasi
1. Dispersed Air Floatation

Flotasi dengan ukuran atau diameter gelembung udara lebih besar yang dibentuk dari agitasi mekanik dan sparger air injection. Proses terjadi flotation ini adalah gelembung udara dan partikel hidrfobik begabung dan kemudian mengapung permukaan untuk kemudian dipisahkan. Flotasi jenis ini sering digunakan pemisahan bahan –bahan tambang serta dalam pemisahan logam-logam berat, misalnya pada pemisahan logam Fe, Cu, Ni, dan Cr. Selain itu, biasa digunakan pada proses daur ulang kertas.
Gambar 1. Proses Dispersed Air Floatation

2. Dissolved Air Floatation
Flotation dengan ukuran atau diameter gelembung udara yang lebih kecil (antara 70-90 mikron). Jenis flotation ini juga sering digunakan pada proses water treatment yang merupakan proses pemisahan secara fisika yang menggunakan air dalam keadaan saturated untuk kemudian memisahkan padatan yang terdapat dalam air. Padatan dalam air akan diikat oleh gelembung udara dan akan mengambang di permukaan cairan.
Gambar 2. Proses Dissolved Air Floatation

3. Spontaneous Flotation
Flotasi akan terjadi secara spontan apabila massa jenis dari partokel lebih kecil dari massa jenis air.

Gambar 3. Spontaneous Flotation

4. Vacuum Flotation
Pelarutan udara di dalam air buangan pada tekanan atmosfer, kemudian di vakumkan dengan tekanan yang lebih rendah maka akan menurunkan kelarutan udara dalam air, udara akan keluar dari larutan dalam bentuk gelembung yang halus.

Gambar 4. Proses Vacuum Flotation

A.    Prinsip Flotasi 
  • Penempelan partikel (mineral) pada gelembung udara 
  • Gelembung mineral harus stabil. 
  • Ada sifat Float dan Sink

B.     Syarat Flotasi
  1. Ada gelembung udara dalam cairan (0.5” – 1”)
  2. Ukuran partikel harus halus dan disesuaikan dengan butiran mineral (48 – 50 #)
  3. Derajat liberasi yang tinggi
  4. Feed dalam bentuk pulp (lumpur) 
  5. Ada sudut kontak yang baik, yaitu sekitar 60° – 90°. Ini berarti usaha adhesinya besar, sehingga udara dapat menempel pada permukaan mineral, yang mengakibatkan mineral dapat mengapung. Sudut kontak merupakan sudut yan dibentuk antara gelembung udara dengan mineral pada suatu titik singgung. Sudut kontak mempengaruhi daya kontak antara biji dengan gelembung udara. Untuk melepaskan gelembung dan mineral dibutuhkan usaha adhesi.
  6. pH Kritis. pH kritis ini merupakan pH larutan yang mempengaruhi konsentrasi kolektor yang digunakan dalam pengapungan mineral.


C.    Faktor- faktor yang mempengaruhi flotasi
1.      Ukuran partikel
Ukuran partikel yang besar membuat partikel tersebut cenderung untuk mengendap, sehingga susah untuk terflotasi.
2.      pH larutan
Partikel cenderung mengendap pada pH yang tinggi. 
3.      Surfaktan
Fungsi surfaktan adalah kolektor yang merupakan reagen yang memiliki gugus polar dan gugus non polar sekaligus. Kolektor akan mengubah sifat partikel dari hidrofil menjadi hidrofob.
4.      Bahan kimia lainnya, misalnya koagulan
Penambahan koagulan dapat mengakibatkan ukuran partikel menjadi lebih besar.
5.      Laju udara
Laju udara berfungsi sebagai pengikat partikel yang memiliki sifat permukaan hidrofobik, persen padatan. Untuk flotasi pada partikel kasar, dapat dilakukan dengan persen padatan yang besar demikian juga sebaliknya. Besar laju pengumpanan, berpengaruh terhadap kapasitas dan waktu tinggal. Laju udara pembilasan, berfungsi untuk mengalirkan konsentrrat ke dalam lounder. 
6.      Ukuran gelembung udara 
Dengan adanya perbedaan sifat permukaan (Hidrophobik dan Hidrophilik) tadi, perlu ada suatu reagen kimia untuk merubah permukaan mineral. 
7.       Kolektor (Collector)
suatu bahan kimia organik yang gunanya untuk merubah sifat permukaan mineral yang tadinya senang air menjadi tidak suka air. Hal ini, bila mineral yang senang air itu, mineral yang diinginkan. Contoh :solar, sabun.
8.      Modifier 
bahan kimia an-organik yang fungsinya mempengaruhi kerja kolektor.
9.      Frother (Pembusa)
suatu zat untuk menstabilkan gelembung-gelembung udara dalam air, contohnya : deterjen.

D.    Manfaat Flotasi
Flotasi sebagian besar bermanfaat di bidang pertambangan seperti mengkonsentrasi emas bersama-sama dengan logam lain seperti tembaga, timah, atau seng, pemisahan mineral bijih, dan lain-lain.

Daftar Pustaka
Anonim. Dissolved Air Flotation for Wastewater. http://www.samcotech.com/ww_dissolved_air_flotation.php. Diakses pada 04 April 2014
Anonim. 2013. froth-flotation. http://www.mineraltambang.com/froth-flotation.html. Diakses pada 04 April 2014
Ardra. Pengolahan pemisahan Mineralal Bijih secar Flotasi. http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/pemisahan-secara-flotasi/. Diakses pada 04 April 2014
Kamilatun. 2013. Sumbangsih Aerosol pada efek rumah kaca. http://atunkamil.blogspot.com/. Diakses pada 4 April 2014.

Comments