Air Limbah Lengkap Dengan Daftar Pustaka Valid

AIR LIMBAH



1) Pengertian Limbah
      Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi (Ginting, 1992). Limbah berdasarkan jenisnya, dikelompokkan menjadi limbah padat, cair, dan gas. Limbah berdasarkan sifat yang dibawanya, dikelompokkan menjadi limbah organik dan anorganik. Limbah berdasarkan sumbernya, dikelompokkan atas limbah rumah tangga atau limbah domestik dan limbah industri (Warlina, 2004). Besar tidaknya dampak limbah yang terbuang terhadap lingkungan tergantung dari sifat dan jumlah limbah serta daya dukung atau kepekaan lingkungan yang menerimanya (Murtadho dan Said, 1988).

2) Air Limbah
      Air limbah adalah air dari suatu daerah pemukiman yang telah dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan baik (Tchobanoglous and Eliassen, 1981). Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan yang dapat menurunkan kualtas air (Anonim, 2013). Air limbah berdasarkan sumber asalnya mempunyai komposisi yang bervariasi. Air limbah secara garis besar terdiri atas 99,9% air dan 0,1% bahan padat, 0,1% bahan padat dibagi menjadi organik (65% protein, 25% karbohidrat, dan 10% lemak) dan anorganik (butiran, garam, dan metal) (Sugiharto, 1987).  

3) Sumber Air Limbah
       Sumber air limbah dibedakan menjadi tiga. Sumber air limbah, yaitu:
a) Air limbah rumah tangga (domestic wastes water), air limbah dari permukiman ini umumnya mempunyai komposisi yang terdiri atas ekskreta (tinja dan urin), air bekas cucian dapur, dan kamar mandi.
b) Air limbah kotapraja (municipal wastes water), air limbah ini umumnya  berasal dari daerah perkotaan, perdagangan, sekolah, tempat-tempat ibadah dan tempat–tempat umum lainnya seperti hotel, restoran, dan lain-lain.
c) Air limbah industri (industrial wastes water), air limbah yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi ini pada umumnya lebih sulit dalam pengolahannya serta mempunyai variasi yang luas (Kusnoputranto, 1986).
      Warlina (2004), sumber pencemaran air dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung, yaitu meliputi effluent yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfer berupa hujan.

4) Karakteristik Air Limbah
       Risdianto (2007), karakteristik air limbah dapat diketahui menurut karakteristik kimia, fisika, dan biologis. Studi karakteristik limbah dilakukan untuk mengetahui konsentrasi, sejauh tingkat pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan, dan dasar pemilihan untuk pengolahan air limbah. Karakteristik air limbah, yaitu:
a) Karakteristik fisika, ditentukan oleh parameter yang dapat diterapkan secara fisik seperti kandungan padatan total (terdiri atas zat tersuspensi, koloid, terlarut), bau, suhu dan warna (Sugiharto, 1987). Metcalf and Eddy (2003), padatan yang terdiri atas material yang mengambang, endapan, material koloid, dan material yang terlarut merupakan karakteristik fisik yang penting dari keseluruhan air limbah, sedangkan karakteristik fisik lainnya yang penting adalah distribusi ukuran partikel, kekeruhan, warna, transmisi, suhu, dan konduktivitas. Siregar (2005), bau merupakan parameter yang subyektif bergantung pada sensitivitas penciuman seseorang dan kehadiran bau yang tidak sedap menunjukkan adanya komponen-komponen lain di dalam air.
b) Karakteristik kimia, ditentukan oleh parameter kimia, terbagi menjadi dua, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik (Metcalf and Eddy, 2003). Senyawa organik adalah karbon yang dikombinasi dengan satu atau lebih elemen-elemen lain (Siregar, 2005). Senyawa organik tersebut, antara lain: karbohidrat, minyak, lemak, pestisida, fenol, protein, detergen, dan bahan organik alamiah lainnya; sedangkan senyawa anorganik meliputi kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor, belerang dan senyawa-senyawa racun seperti Cu, Pb, Cd, Cr dan As (Metcalf and Eddy, 2003).
c) Karakteristik biologi, karakteristik ini pada air limbah sangat penting dan mendasar keberadaannya sebagai kontrol dari limbah yang disebabkan oleh organisme patogen yang berasal dari manusia (Metcalf and Eddy, 2003). Mikroorganisme berperan penting untuk mengevaluasi kualitas air, pembagian dari mikroorganisme yang ada di dalam air limbah terdiri atas binatang, tumbuh-tumbuhan dan protista (Sundstrom dalam Sugiharto, 1987). Klasifikasi mikroorganisme yang ada di dalam air limbah dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Klasifikasi Mikroorganisme yang Ada di dalam Air Limbah
Kelompok Besar
Anggota
Binatang
Bertulang belakang (Rotifers)
Kerang-kerangan (Crustaceans) Kutu dan Larva (WormandLarvae)
Tumbuh-tumbuhan
Lumut (Mosses)
Pakis atau paku (Ferns)
Protista
Bakteri
Ganggang (Algae) Jamur (Fungi)
Hewan bersel satu (Protozoa)
           Sumber: Sundstrom dalam Sugiharto (1987)

5) Parameter Air Limbah
      Cara pengukuran yang dilakukan pada setiap karakteristik air limbah sesuai dengan keadaannya. Analisis jumlah dan satuan diterapkan untuk penelaahan bahan kimia, sedangkan analisis dengan menggunakan penggolongan diterapkan untuk menganalisis kandungan biologis (Sugiharto, 1987). Air limbah agar sesuai dengan baku mutu, maka perlu pengolahan sehingga air limbah tersebut tidak mencemari badan air. Pengolahan air limbah dilakukan setelah mengetahui kelayakan akan limbah tersebut, maka diukur dengan parameter (Effendi, 2003). Parameter yang digunakan dalam pengolahan air limbah sebagai berikut. (cek disini untuk parameter tersebut)


Daftar Pustaka:
Anonim, 2013. SK Gubernur Jawa Timur No. 72 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya.
Ginting, P., 1992. Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. 17-20.
Kusnoputranto, H., 1986. Kesehatan Lingkungan. Depdikbud, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta. 45.
Metcalf and Eddy., 2003. Wastewater Engineering: Treatment and Reuse. Edisi IV. McGraw Hill Inc. New York.
Murtadho, D dan Said, E.G., 1988. Penanganan Pemanfaatan Limbah Padat. Sarana Perkasan, Jakarta. 30-45.
Risdianto, D., 2007. Optimasi Proses Koagulasi Flokulasi Untuk Pengolahan Air Limbah Industri Jamu (Studi kasus PT. Sido Muncul). Tesis.  Progam Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang. 55-58.
Siregar, S. A., 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Kanisius, Yogyakarta.43-50.
Sugiharto., 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. UI Press, Jakarta. 28.
Tchobanoglous, G and Eliassen. R., 1981. Waste Water Engineering Collection and Pumping Waste Water. Mc.Graw-Hill Book Co, New York. 6-15.
Warlina, L., 2004. Pencemaran Air : Sumber, Dampak dan Penanggulangannya. Institut Pertanian Bogor. 8-20.

Comments