Masalah pendidikan di Indonesia


Nama                         : Faisol Hezim
Alamat                       : Asrama Putra Kampus C Universitas Airlangga
Tempat/Tanggal lahir: Bondowoso, 10 Oktober 1994
Nama sekolah         : Universitas Airlangga
Alamat Sekolah       : Kecamatan Mulyorejo, Kampus C Universitas Airlangga

Masalah pendidikan di Indonesia
                                                                                                                        
Semestinya, pendidikan berawal dari saat kita masih berada dalam kandungan dan berakhir saat kita berada dalam kandungan dan berakhir saat kita ajal menjemput. Banyak para ibu-ibu, bahkan ibu kita sendiri yang mendengarkan musik – musik lembut (religi), bacaan Ayat-ayat suci, bacaan buku, dan lain sebagainya pada saat mengandung, mereka berharap calon anak sudah mendapatkan pendidikan sedini mungkin lewat perantaranya. Begitu pula saat bayi lahir ke dunia hingga menginjak masa anak-anak, orang tua tersebut akan berusaha dengan semampu mungkin untuk mencari dan mendapatkan pendidikan yang layak dan menjamin masa depan anak tersebut.

Akan tetapi, persoalan yang terjadi dalam dunia pendidikan mampu menghambat seseorang untuk mencapai cita-citanya. Apalagi negara kita, bukan hanya mempunyai satu masalah pendididkan yangdi hadapi, tapi berbagai masalahpendidikan yang menghambat lajunya berkembangnya kegiatan ini. Hal ini terjadi karena banyak hal, baik faktor internal ataupun masalah eksternal. Dari mulai sistem pendidikan yang belum terlaksana dengan baik, biaya pendidikan yang mahal, kurangnya tenaga pendidik, sarana dan prasarana yang kurang memadai sampai dengan mutu pendidikan yang dianggap kurang di beberapa wilayah pelosok di Indonesia.
Bagi orang yang kurang mampu, biaya pendidikan yang terlamapau mahal menjadi masalah utama. Bantuan Operasional Sekolah atau yang kita kenal dengan sebutan BOS dari pemerintah tidak mampu menyelesaikan masalah keuangan sekolah. Sebenarnya ada beberapa sekolah yang sudah mengoperasikan biaya BOS tersebut dengan baik, sehingga di beberapa daerah sudah menggratiskan biaya masuk maupun uang SPP. Namun ada pula beberapa sekolah yang walaupun sudah menerima BOS tetapi masih saja menarik biaya sekolah yang terbilang cukup mahal. Masalah tersebut hanyalah satu dari berbagai masalah yang ada dalam dunia pendidikan di Indonesia. Masalah-masalah tersebutlah yang menjadikan para orang tua yang kurang mampu berfikir bahwa pendidikan itu tidaklah begitu penting. Asal anak mereka bisa baca, tulis dan berhitung, itu sudah cukup bagi mereka. Yang terpenting bagi mereka adalah berfikir bagaimana cara untuk mencari uang agar bisa menyambung hidup. Padahal anak mereka cerdas dan berhak menerima beasiswa dan mendapatakan pendidikan yang layak dan lebih dari sekedar baca, tulis dan berhitung. Pendidikan yang tinggi hanyalah tinggal impian semata. Bagi mereka yang beruang, biaya pendidikan yang cukup mahal tak jadi masalah untuk mereka. Berapapun biayanya akan mereka tembus demi status pendidikan yang akan di sandang anaknya.
Selain itu masalah pendidikan juga terdapat pada Ujian Nasional. Akhir-akhir ini UN emang banyak dibincangkan karena mempunyai banyak masalah. Masalah tersebut yaitu carut marutnya pelaksanaan UN yang biasanya serempak dilaksanakan di selurh Indonesia, namu ditahun 2013 ini gak dilaksanakan serempak seperti tahun-tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan masalah percetakan pada tender yang belum menerima soal karena terdiri dari 20 macam soal. Sementara Mendikbud mengatakan ini terjadi karena kesalahan teknis dari percetakan yang belum bisa menyelesaikan soal ujian tepat pada waktunya.
Ironinya banyak orang berpendapat kalau anak sekarang sekolah selama 3 tahun hanya ditentukan beberapa hari saja untuk bisa lulus, itupun hanya dengan mengerjakan UN. Memang pelaksanaan UN dijaga dengan ketat, hingga polisi juga ikut mengawasi jalannya UN, namun tetap saja berbagai kecurangan terjadi. Kini liahatlah wajah pendidikan ditinjau dari segi evaluasi. Dalam pengetahuan anak secara aspek koognitif relatif mudah. Banyak nilai-nilai negatif yang akan diterima anak kalau sistem pendidikan seperti ini. Bahkan para orang tua akan cenderung berfikir dua kali untuk menyekolahkan anaknya.
Akan tetapi pendidikan itu sangatlah penting. Dalam hal ini pendidikan berkarakter, Pendidikan berkarakter itu sendiri adalah pendidikan yang mampu mengajarkan nilai dan norma yang ada di masyarakat sekitar. Pendidikan yang mampu mengajarkan sopan santun, tata krama, tekad, kejujuran, kemauan, dan nilai ketuhanan kepada yang mempelajarinya. Bukan hanya pendidikan yang di ukur dari sebuah nilai akademiknya saja, tetapi juga mempertimbangkan non-akademik dan komponen-komponen lain yang mendukung. Untuk mencapai semua itu, masih banyak yang harus di benahi dari sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia. Kewajiban pemerintah adalah segera menyelesaikan masalah biaya pendidikan, menambah tenaga pendidik di beberapa wilayah di Indonesia, membenahi sistem pendidikan yang mengandung pendidikan berkarakter, dan memperbaiki sarana dan prasarana yang belum memadai di beberapa wilayah. Selain itu perlu di adakan penyuluhan kepada para orang tua tentang pentingnya sebuah pendidikan. Bukan hanya sekedar pendidikan yang bermutu saja, akan tetapi juga pendidikan yang berkarakter. Jika semua itu dapat terpenuhi, tidak menutup kemungkinan generasi penerus bangsa saat ini mampu mencerdaskan bangsa dan mampu membawa kehidupan warga Indonesia pada taraf kehidupan yang lebih makmur dari saat ini lewat pendidikan berkarakter yang mulai di perkenalkan sejak dini oleh para pendidik yang mempunyai karakter dan bermutu, terutama di perkenalkan oleh orang tua masi

Comments